Jember, 20 Juli 2025 – Gerakan peduli lingkungan bukan lagi sekadar slogan, melainkan sebuah komitmen nyata yang kini diwujudkan secara tegas oleh Universitas Jember (UNEJ). Sebagai institusi pendidikan yang berupaya menjadi pelopor perubahan, UNEJ mengambil langkah strategis dengan mewajibkan seluruh peserta Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) tahun ini untuk membawa botol minum pribadi atau tumbler. Kebijakan sederhana namun berdampak besar ini menandai sebuah langkah progresif dalam mengurangi jejak karbon dan sampah plastik di lingkungan akademik.
Baca juga : PKM-RSH 2025: Mahasiswa UNEJ Tawarkan Solusi Kebijakan Sound Horeg di Wilayah Perkotaan Jember
PKKMB merupakan gerbang awal bagi ribuan mahasiswa baru untuk mengenal dan beradaptasi dengan kehidupan kampus. Setiap tahunnya, ribuan peserta dari berbagai jalur penerimaan —mulai dari SNBP, SNBT, hingga jalur mandiri— berkumpul selama beberapa hari untuk mengikuti serangkaian kegiatan yang padat, mulai dari pengenalan struktur organisasi, tata krama, hingga sistem akademik. Dalam skala sebesar ini, potensi sampah, terutama dari botol plastik kemasan minuman sekali pakai, sangatlah masif. Jika setiap mahasiswa mengonsumsi dua hingga tiga botol per hari, limbah yang dihasilkan bisa mencapai puluhan ribu botol hanya dalam satu sesi kegiatan.
Menyadari tantangan ini, Rektorat Universitas Jember menerbitkan surat edaran dengan nomor 15091/UN25/KM/2025 yang secara eksplisit berisi imbauan sekaligus kewajiban penggunaan tumbler. Kebijakan ini tidak hanya berlaku bagi mahasiswa baru, melainkan juga kepada seluruh elemen yang terlibat dalam PKKMB, termasuk para panitia, dosen pemateri, dan tim pendukung. Dengan demikian, gerakan ini menjadi upaya kolektif yang melibatkan seluruh civitas akademika, menciptakan sinergi positif yang berawal dari kesadaran bersama.
Langkah ini adalah bagian tak terpisahkan dari visi jangka panjang UNEJ untuk mewujudkan Green Campus yang berkelanjutan. Konsep Green Campus tidak hanya sebatas penataan lanskap atau pembangunan gedung hemat energi. Lebih dari itu, Green Campus berfokus pada pembentukan budaya dan kebiasaan yang ramah lingkungan di antara seluruh warga kampus. Kewajiban membawa tumbler saat PKKMB menjadi “pendidikan awal” yang vital. Ini adalah momen krusial untuk menanamkan pemahaman bahwa setiap individu memiliki peran penting dalam menjaga keberlanjutan lingkungan. Alih-alih sekadar menerima materi perkuliahan, mahasiswa baru diajak untuk langsung mempraktikkan gaya hidup yang bertanggung jawab.
Dampak dari kebijakan ini diharapkan jauh melampaui sekadar mengurangi tumpukan sampah selama PKKMB. Langkah ini bertujuan untuk membangun kebiasaan baru yang akan terus terbawa hingga masa perkuliahan dan bahkan setelah lulus. Dengan terbiasanya membawa botol minum pribadi, mahasiswa diharapkan akan semakin sadar akan pentingnya meminimalkan penggunaan barang sekali pakai dalam kehidupan sehari-hari, baik di kantin kampus, saat kegiatan organisasi, maupun di lingkungan luar kampus. Transformasi kebiasaan ini secara perlahan akan menciptakan perubahan budaya yang lebih luas, di mana kesadaran lingkungan menjadi bagian integral dari identitas civitas akademika UNEJ.
Sebagai pendukung kebijakan ini, pihak universitas telah menyiapkan sejumlah fasilitas pendukung. Beberapa titik strategis di area kegiatan PKKMB, termasuk di sekitar fakultas dan auditorium, telah dilengkapi dengan fasilitas dispenser air isi ulang. Ketersediaan infrastruktur ini sangat penting untuk memastikan kelancaran kebijakan, sehingga mahasiswa dapat mengisi ulang tumbler mereka dengan mudah dan nyaman tanpa harus mencari sumber air dari botol kemasan.
Baca juga : Audiensi Aliansi BEM Berbuah Hasil: Mahasiswa UNEJ Jalur SEMMABA 2025 Dapat Mengangsur SPI/IPI
Pada akhirnya, kebijakan wajib tumbler di PKKMB ini bukanlah sekadar aturan, melainkan sebuah pernyataan komitmen dari Universitas Jember bahwa pendidikan modern tidak hanya melahirkan lulusan yang cerdas secara intelektual, tetapi juga lulusan yang memiliki kesadaran moral dan sosial terhadap isu-isu global, khususnya krisis lingkungan. Dengan berani mengambil langkah nyata, UNEJ menunjukkan bahwa kepemimpinan dalam perubahan dimulai dari hal-hal kecil yang dilakukan secara konsisten, dan pendidikan karakter terbaik justru berawal dari contoh nyata. Semoga langkah ini menjadi inspirasi bagi institusi pendidikan lainnya untuk turut mengambil aksi nyata dalam menciptakan masa depan yang lebih hijau.
Jember, 19 Juli 2025 – Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) merupakan kegiatan rutin… Read More
Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas secara resmi merilis hasil audiensi dengan pihak rektorat terkait keputusan… Read More
Fenomena sound horeg kini menjadi sorotan publik di Kabupaten Jember. Keberadaannya yang kerap memicu pro… Read More
Hikmal Akbar Ibnu Sabil, mahasiswa Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK), Fakultas Teknik, Universitas… Read More
Sebagai bagian dari penguatan pemahaman akademik dan eksposur terhadap aplikasi nyata ilmu fisika, mahasiswa Program… Read More
Jember, 8 Juli 2025 – Bagi mahasiswa Universitas Jember (UNEJ) yang menghabiskan waktu luang dengan… Read More
This website uses cookies.