Jember, 30 April 2025 – Universitas Jember (Unej) menjadi salah satu dari 13 pusat pelaksanaan UTBK SNBT 2025 yang terindikasi melakukan kecurangan. Ketua Panitia SNPMB, Eduart Wolok, mengungkapkan temuan ini dalam konferensi pers daring, Selasa (29/4/2025), melalui kanal YouTube SNPMB ID dengan judul “KONFERENSI PERS SNPMB: Kecurangan yang Terjadi selama Pelaksanaan UTBK 2025 Sesi 1 hingga Sesi 12”.
Baca juga : UNEJ Gunakan Metal Detector untuk Perketat Pengawasan UTBK-SNBT 2025
Modus Kecurangan UTBK SNBT: Perangkat Disembunyikan di Kardus Printer
Kecurangan dilakukan dengan memasang alat proxy secara tersembunyi untuk mengakses komputer peserta ujian dari jarak jauh. Perangkat tersebut terdiri dari dua mini PC, satu router, dan UPS yang disimpan dalam kardus printer, diletakkan di atas lemari dan diapit dua printer agar tidak mencolok.

“Kami menerima informasi dari panitia pusat mengenai dugaan adanya upaya remote access terhadap komputer peserta,” ujar Ketua UTBK SNBT Unej, Prof. Slamin, dalam keterangan tertulis (30/4/2025).
Setelah penelusuran, tim UTBK Universitas Jember menemukan perangkat mencurigakan tersebut di salah satu lokasi dan langsung melakukan tindakan pengamanan.
“Kami langsung melakukan pemeriksaan, dan perangkat tersebut berhasil kami temukan dan amankan sebelum sempat digunakan lebih jauh,” tambah Prof. Slamin (30/4/2025).
Sanksi Tegas untuk Pegawai Terlibat
Prof. Slamin menegaskan bahwa pihak kampus tidak mentolerir tindakan curang dalam bentuk apapun.
“Kami sangat menyesalkan kejadian ini, dan pegawai yang terlibat sudah diberikan sanksi tegas,” tegasnya (30/4/2025).
Unej juga memperkuat pengawasan jaringan dan terus berkoordinasi dengan Panitia Pusat SNPMB untuk menyelesaikan kasus ini. SNPMB mengapresiasi kerja cepat tim UTBK Unej, khususnya Tim TIK, dalam menggagalkan aksi tersebut.
Baca juga : Gagal SNBP dan SNBT? Daftar SEMMABA UNEJ 2025 aja! Berikut Jadwal, Jalur Seleksi, dan Biaya Pendaftarannya
UTBK SNBT 2025 di Universitas Jember telah dilaksanakan sejak 23 April hingga 3 Mei 2025, menggunakan 955 komputer di 30 ruang dan 16 lokasi, dengan kapasitas hingga 1.910 peserta per hari. Insiden kecurangan ini menjadi pengingat penting bagi seluruh penyelenggara ujian nasional untuk terus memperketat pengawasan dan menjaga integritas proses seleksi masuk perguruan tinggi.
😀0😍1😢1😡0👍1👎0
Apa benar yg bersangkutan masih Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja(P3K)
masih tahap investigasi kak